BAGI
SIAPAPUN YANG MENGCOPY TUGAS INI, HARAP BERSADAR DIRI UNTUK
MENCANTUMKAN WEB INI DALAM DAFTAR PUSTAKA ANDA. JIKA TIDAK NILAI ANDA
TIDAK AKAN BAROKAH!!!!!
“DAMPAK PERTUMBUHAN PENERBANGAN SIPIL TERHADAP
INDUSTRI PARIWISATA”
MATA KULIAH :
CIVIL AVIATION KNOWLEDGE
OLEH :
PURWANI RAMADHANI WULANSARI
12/337718/SV/02335
KEPARIWISATAAN A 2013/2014
“DAMPAK PERTUMBUHAN PENERBANGAN
SIPIL TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA”
Secara umum peran angkutan udara adalah memperkokoh
kehidupan politik, pengembangan ekonomi, sosial dan budaya serta keamanan dan
pertahanan. Di bidang pengembangan ekonomi, sosial dan budaya, angkutan udara
memberikan kontribusi yang cukup besar antara lain, di bidang transportasi, pengembangan
ekonomi daerah, pertumbuhan pariwisata dan ketenagakerjaan.
Adanya angkutan udara memberikan alternatif layanan
pengangkutan baik pada orang maupun barang melalui jalur udara yang menawarkan
nilai tambah berupa efisiensi waktu dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan
moda transportasi lainnya. Adanya faktor kecepatan tersebut disamping mampu
menekan biaya produksi, mobilitas orang dan penyampaian kebutuhan barang atau
jasa pun menjadi lebih cepat dan lebih baik.
Kontribusi angkutan udara di bidang pengembangan
ekonomi daerah adalah melakukan kegiatan lalu lintas orang maupun barang untuk
membantu membuka akses, menghubungkan dan mengembangkan potensi ekonomi daerah
yang pertumbuhan ekonominya masih rendah serta menghidupkan dan mendorong pembangunan
wilayah khususnya daerah-daerah yang masih terpencil , sehingga penyebaran
penduduk, pemerataan pembangunan dan distribusi ekonomi dapat terlaksana sesuai
dengan yang diharapkan.
Peran angkutan udara untuk mendukung sektor
pariwisata dalam rangka meningkatkan pendapatan devisa Negara tidak dapat
dipungkiri. Kontribusi angkutan udara dalam mengangkut wisatawan luar negeri
kurang lebih 90% sehingga dapat dikatakan, sektor pariwisata Indonesia akan
semakin berkembang apabila didukung oleh pertumbuhan angkutan udaranya.
“Multiplier
effect” lainnya adalah adanya angkatan kerja yang disebabkan oleh pengeluaran
yang disebabkan oleh industri dan yang terbesar adalah angkatan kerja yang
disebabkan meningkatnya kegiatan sektor pariwisata akibat masuknya wisatawan
melalui jalur angkutan udara.
Peningkatan sektor pariwisata yang didukung oleh
angkutan udara yang handal dan berkualitas. Keberhasilan sektor pariwisata
Indonesia seakan menjadi penyejuk ditengah menurunnya ekspor migas dan
menjadikan sektor ini sebagai primadona baru setelahi migas. Pengembangan
sector ini perlu didukung ketersediaan bandar udara berskala internasional di
tanah air, diantara Kota-kota yang bandaranya dikembangkan selain Jakarta dan
Denpasar adalah, Medan, Pontianak, Pekanbaru, Manado, Ambon, Biak, Padang,
Palembang, Surabaya, Batam, Ujung Pandang, Banda Aceh, Bandung, Mataram dan
lain-lain, dengan tujuan agar perusahaan penerbangan baik domestik maupun asing
memperoleh kemudahan akses penerbangan ke/dari luar negeri secara langsung.
Pada awalnya Pemerintah melakukan perubahan di
berbagai bidang sebagai upaya peningkatan pendapatan Negara melalui langkah
deregulasi perekonomian antara lain deregulasi perpajakan, pelabuhan dan
angkutan laut termasuk deregulasi di bidang angkutan udara dimana awalnya
dinamakan “partial open sky” dengan membuka Bali, Denpasar sebagai pintu masuk
wisatawan ke Indonesia disamping Jakarta sebagai ibukota negara.
Namun penerapan “ limited open sky” tersebut
berdampak pada maskapai penerbangan nasional yang belum siap bersaing di pasar
global, sehingga pelan tapi pasti, mulai mengalami col urung akhirnya mengalami
kerugian di tahun 1993. Namun segala sesuatu memang harus dilihat konteksnya
secara luas. Apakah kebijakan untuk mendukung sektor pariwisata tersebut sebagai
penyebab kerugian maskapai nasional? Kalau kita menyikapinya secara arif dan
bijaksana, maka jawabannya “bisa ya, bisa tidak”. Namun kalau melihat pada misi
yang diemban oleh airline nasional, yaitu disamping menghubungkan keseluruh
propinsi dari dan ke seluruh kota-kota di Indonesia, juga berkewajiban
mendukung program pemerintah di bidang pariwisata dan ekspor non migas. Jadi
jelas, bahwa industri penerbangan sipil merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari industri pariwisata.
Keberhasilan sektor pariwisata Indonesia
meningkatkan pendapatan Negara dibeberapa bandar udara di tanah air semakin
diperlebar, dibangun dan diubah menjadi bandara Internasional dengan satu
tujuan yaitu untuk memberikan peluang lebih banyaknya wisatawan manca negara masuk
ke Indonesia dan langsung ke daerah tujuan wisata yang ada di Indonesia.
Ø Kesimpulannya : perkembangan atau pertumbuhan
penerbangan sipil terhadap industri pariwisata juga memberikan dampak positif
yaitu apabila banyak orang atau wisatawan dalam negeri memilih menggunakan
angkutan penerbangan sipil maka akan banyak tempat wisata yang mereka kunjungi
karena waktu perjalanan menuju destinasi wisata lebih singkat dan meningkatan
devisa negara pula.
0 komentar:
Posting Komentar