Hospitality Quality Assurance

Paper

PENDAHULUAN
Pariwisata pada dasarnya mencerminkan pelarian dari kehidupan normal seseorang, yang menyediakan kesempatan bagi seseorang untuk menjadi orang yang berbeda dalam waktu sementara atau untuk melakukan gaya hidup yang berbeda serta membutuhkan sarana-prasarana pendukung.
Pariwisata masa depan sangat menjanjikan dengan perkiraan jumlah wisatawan internasional menurut WTO (World Travel Organization) adalah 1,049 milliar pada tahun 2010 dan 1,602 pada tahun 2020. Fenomena ini tentunya perlu disimak oleh negara-negara yang mengandalkan sector pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyatnya.
Pariwisata juga merupakan industri dan selayaknya sebuah industry, pariwisata juga memiliki produk. Akan tetapi sifat produknya adalah intangible yaitu barang yang tidak kasat mata, tidak dapat disimpan. Produk pariwisata merupakan satu kesatuan yang saling menunjang berupa: Akomodasi dan Restaurant, Transportasi, Biro Perjalanan Wisata serta Hiburan dan Daya Tarik Wisata. Empat (4) produk pariwisata tersebut memiliki satu kesamaan yaitu Hospitality Industri yang merupakan ikon penting dalam industri ini.


BAHASAN
DEFINISI HOSPITALITY
Hospitality memiliki arti keramah tamahan, kesopanan, keakraban, rasa saling menghormati. Jika dikaitkan dengan industri pariwisata, dapat diibaratkan bahwa hospitality merupakan roh, jiwa, semangat dari pariwisata. Tanpa adanya hospitality dalam pariwisata, maka seluruh produk yang ditawarkan dalam pariwisata itu sendiri seperti benda mati yang tidak memiliki nilai untuk dijual (S.Pendit, 2007 : 152). Hospitality dapat juga dikategorikan sebagai industri, yaitu industri yang menyediakan jasa pelayanan sesuai dengan kebutuhan wisatawan, biasanya produk yang ditawarkan berupa pelayanan yang sifatnya membuat wisatwan betah, merasa nyaman dan aman.
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua industri berorientasi pada pertumbuhan dan bersifat ekonomi sentris. Bertumbuhnya ekonomi dalam industri hospitality ini sangat bergantung pada loyalitas pelanggan. Manajemen hotel pada umumnya menginginkan bahwa tamu-tamu yang sudah menginap dihotel diharapkan menjadi tamu yang loyal, dalam arti jika tamu-tamu tersebut berlibur lagi diwaktu yang akan datang, akan menginap di hotel itu kembali dan bahkan ikut mengabarkan kepada tamu lainnya untuk ikut serta menginap di hotel tersebut. Hal ini bukanlah tugas yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik perubahan pada diri tamu seperti selera-selera perubahan kondisi lingkungan yang mempengaruhi aspek-aspek psikologi, sosial, dan kultural pelanggan.
DEFINISI QUALITY ASSURANCE
Quality Assurance, apabila didefinisikan kata per kata ke dalam Bahasa Indonesia yaitu, Quality: mutu, segala sesuatu yang harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi tertentu untuk kemudian dievaluasi apakah telah mampu memenuhi kebutuhan pelanggan untuk mencapai tahap kepuasan pelanggan. Sedangkan Assurance:  Jaminan, kesediaan menanggung sesuatu (akibat dan lain-lain) apabila tidak bisa memenuhi kewajiban/ janji kepada pelanggan.
Secara utuh Quality Assurance atau yang biasa disingkat QA merujuk kepada metode formal yang didesain untuk menjamin kualitas suatu produk/ jasa. Termasuk juga didalamnya mengidentifikasi masalah, melakukan tindakan perbaikan serta mengevaluasi kembali semua keputusan yang telah diambil. Quality Assurance menyiratkan bahwa tindakan-tindakan pencegahan telah dilaksanakan supaya semua proses produksi/ jasa sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, yaitu penguasaaan proses produksi dan dimonitor dengan indicator tertentu.
Karakter Quality Assurance dibagi menjadi 2 (dua) yaitu : (1) Disesuaikan dengan tujuan awalnya, yaitu setiap produk/ jasa memang sesuai dengan tujuan diciptakannya, dan (2) Benar dari awal, yaitu setiap kegiatan dilaksanakan sesempurna mungkin dengan mengeliminasi setiap kemungkinan terjadinya kesalahan. Quality Assurance bukan sekedar menguji kualitas suatu produk/ jasa, tetapi lebih kepada proses menganalisa kualitas itu sendiri untuk memastikan apakah telah mampu memenuhi persyaratan spesifik dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
DEFINISI HOSPITALITY ASSURANCE
Hospitality Assurance dapat didefiniskan sebagai suatu keramah-tamahan salah satu produk jasa yang harus terus menerus kita tingkatkan kualitasnya dan evaluasi secara berkala sebagai jaminan dalam memenuhi harapan pengguna jasa. Meskipun perlu kita sadari berkaitan dengan sifat hospitality assurance sebagai suatu produk intangible adalah tidak mudah mendefinisikan tolok ukur keberhasilannya dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
Hospitality Assurance harus diterapkan untuk semua pengguna jasa kita tanpa pilih kasih, tanpa membeda-bedakan ras, agama, tingkat ekonomi maupun tingkat pendidikan. Semua pengguna jasa adalah sama, mereka memilih jasa yang kita tawarkan karena itu sesuai dengan kebutuhan mereka dan mampu memenuhi harapan mereka atas persepsi kepuasan mereka sendiri.
Tetapi industry dari sector manapun pasti memiliki kompetitor. Sebagai pekerja pariwisata kita harus menyadari ini dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya supaya kita mampu merebut pangsa pasar yang ada. Amunisi utama kita adalah keramah-tamahan, yang kita implementasikan dalam konsep Hospitality Assurance sebagai strategi memenangkan persaingan di sector pariwisata.
Semua produk pariwisata yang dihasilkan oleh setiap negara di dunia ini, pada dasarnya dapat mampu menawarkan produk-produk yang berkualitas tinggi namun juga rawan ditiru oleh para pesaing. Tetapi satu hal yang sangat sulit ditiru oleh pesaing, adalah produk jasa (service) yang meliputi; keramah tamahan, sikap, tingkah laku, ketepatan waktu, keandalan, responsive, nyata, reliable, jaminan dan empati. Dan berbanggalah karena hasil survei The Smiling Report pada 2009 yang menyebutkan Indonesia merupakan negara yang paling murah senyum, setidaknya memberikan secercah harapan bagi bangsa ini. Meskipun kerap terpuruk dengan isu-isu keamanan, konflik dan bencana alam.
Pemikiran tentang pariwisata masa depan, pelaku sector informal dalam pembentukan citra daerah tujuan wisata, pengelolaan usaha pariwisata yang berorientasi kepada kepuasan, pencitraan, sampai pada manfaat ekonomi pariwisata yang berakhir pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
HOTEL LEVEL
Menurut keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM.3/HK.001/MKP.02 tentang penggolongan kelas hotel, Hotel di Indonesia menurut jenisnya dapat digolongan menjadi dua, yaitu:
1.                  Golongan Kelas Hotel berbintang
Dibedakan lagi menjadi 5  (lima) perjenjangan kelas yaitu hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5, dan kelas hotel ini dapat ditingkatkan atau diturunkan  yang dilaksanakan oleh PHRI berdasarkan kriteria penilaian:
i.        Persyaratan Dasar : Perijinan (persetujuan Prinsip, Ijin Usaha), Kelayakan teknis instalasi atau peralatan yang digunakan hotel, serta Sanitasi dan hygiene.
ii.      Persyaratan Teknis Operasional: Unsur Fisik, Unsur Pengelolaan dan Unsur Pelayanan.
2.                  Golongan Kelas Hotel melati.
Diatur sesuai dengan jumlah kamar sebagai berikut:
i.        Melati I : jumlah kamar min. 5 buah
ii.      Melati II : jumlah kamar min. 10 buah
iii.    Melati III : jumlah kamar min. 15 buah

Setiap hotel berbintang maupun hotel melati dapat diberikan penghargaan (award) tambahan setelah memenuhi persyaratan dasar dalam kriteria penggolongan kelas hotel, yaitu “hotel berlian”. Dengan dikeluarkannya peraturan terbaru ini, maka akan ada hotel melati dengan kategori berlian, karena memenuhi persyaratan tambahan yang telah ditetapkan yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
                    i.                        Ramah Lingkungan
                  ii.                        Sanitasi dan Hygiene
                iii.                        Sumber Daya Manusia
                iv.                        Penggunaan produk dalam negeri
                  v.                        Pemberdayaan masyarakat sekitar

PENUTUP
Berdasarkan uraian dia atas, industri pariwisata merupakan industri lintas sektoral yang apabila mampu diolah dengan baik akan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat Indonesia. Meskipun isu-isu politis, konflik, serta bencana alam tampak tak henti-hentinya berhembus dan berdampak pada turunnya pangsa pasar wisata menuju Indonesia, namun hendaknya kita tidak perlu berkecil hati dan terus menerus melakukan pembenahan di berbagai sektor pariwisata salah satunya dengan terus meningkatkan Hospitality Quality Assurance, sangatlah potensial sebagai pusat perhatian dalam pengembangan pariwisata. keramah-tamahan adalah bagian mendasar dari kehidupan kita yang tidak akan berubah maka yang perlu kita tingkatkan adalah kualitasnya sebagai jaminan kepuasaan untuk memenuhi persepsi calon wisatawan potensial pada khususnya serta diharapkan dapat menjawab tantangan masa depan pariwisata Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org
http://www.denpasarkota.go.id
http://www.madebayu.blogspot.com
http://www.phribali.or.id
Kodhyat, H. 1996. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo
Suwena, Ketut. 2009.Pariwisata Masa Depan. Analisis Pariwisata vol 9 No 1 Tahun 2009. Universitas Udayana : Bali
 
soure : http://gadiz-everydaylife.blogspot.com/2010/12/paper-hospitality-quality-assurance.html 

1 komentar: