UNDP (United Nations Develoment Programe)

A.                             Pengertian
UNDP adalah suatu badan bentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa  untuk pengembangan jaringan global atau eksekutif papan di Majelis Umum PBB. UNDP adalah peringkat ketiga tertinggi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah PBB Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal.
Berkantor pusat di New York City, UNDP didanai sepenuhnya oleh kontribusi sukarela dari negara-negara anggota.. Organisasi negara memiliki kantor di 166 negara, di mana ia bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memenuhi tantangan pembangunan dan mengembangkan kapasitas lokal.. Selain itu, UNDP bekerja internasional untuk membantu negara-negara mencapai Millenium Development Goals (MDGs).
UNDP memberikan saran ahli, pelatihan, dan memberikan dukungan kepada negara-negara berkembang, dengan penekanan pada peningkatan bantuan kepada negara-negara.. Untuk mencapai MDGs dan mendorong perkembangan global, UNDP memfokuskan pada kemiskinan, HIV / AIDS, pemerintahan demokratis, energi dan lingkungan, dan pencegahan krisis dan pemulihan.. UNDP juga mendorong perlindungan hak asasi manusia dan pemberdayaan perempuan dalam semua program-programnya. Selain itu, tahunan UNDP menerbitkan Laporan Pembangunan Manusia untuk mengukur dan menganalisa kemajuan pembangunan.. Selain global Lapor, UNDP menerbitkan regional, nasional, dan lokal Laporan Pembangunan Manusia.
B.                              Sejarah
UNDP dibentuk pada tahun 1965 sebagai penggabungan dua organisasi sebelumnya (Program Bantuan Teknis PBB dan Program Dana Khusus PBB). Organisasi ini dilihat sebagai organisasi yang melakukan tugas pokok PBB selain perwujudan perdamaian dunia dan keamanan dunia.
C.                              Program

UNDP dan staf kantor di atas tanah di 166 negara, bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat untuk membantu mereka menemukan solusi untuk global dan tantangan pembangunan nasional.
UNDP link dan koordinat global dan nasional, upaya untuk mencapai tujuan dan prioritas pembangunan nasional diletakkan oleh negara-negara tuan rumah. UNDP focuses primarily on five developmental challenges: UNDP berfokus terutama pada enam (6) program pembangunan:
1.     Mendukung Pemerintahan Dengan Sistem Demokratis
UNDP mendukung pemerintahan demokratis nasional transisi demokratis dengan menyediakan nasihat kebijakan dan dukungan teknis, peningkatan kapasitas kelembagaan dan individu dalam negara, dan mendidik masyarakat tentang advokasi untuk reformasi demokrasi, mempromosikan dialog dan negosiasi, dan berbagi pengalaman sukses dari negara lain dan lokasi.. UNDP juga mendukung lembaga-lembaga demokratis yang ada dengan meningkatkan dialog, meningkatkan debat nasional, dan memfasilitasi konsensus nasional pada program-program pemerintahan.
2.        Menangulangi Kemiskinan
UNDP membantu negara-negara mengembangkan strategi untuk memerangi kemiskinan oleh memperluas akses terhadap kesempatan ekonomi dan sumber daya, program-program yang menghubungkan kemiskinan dengan negara tujuan dan kebijakan yang lebih besar, dan memastikan suara yang lebih besar bagi masyarakat miskin.. UNDP juga bekerja di tingkat makro untuk reformasi perdagangan, mendorong utang dan investasi asing, yang paling miskin dan memastikan masyarakat miskin mendapatkan keuntungan dari globalisasi.
Di lapangan, UNDP sponsor pembangunan proyek-proyek percontohan, mempromosikan peran perempuan dalam pembangunan, dan upaya koordinat antara pemerintah, LSM, dan donor luar. Dengan cara ini, UNDP bekerja sama dengan pemimpin lokal dan pemerintah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk membuat usaha dan meningkatkan kondisi ekonomi. Misalnya saja Indonesia, yang memprihatinkan, kualitas manusia Indonesia benar - benar jauh lebih lebih rendah dari Singapura (25), Brunei (33), Malaysia (58), Thailand (76), dan Filipina (83). Bahkan lebih rendah dari negara-negara "terbelakang" seperti Kirgistan (110), Guinea-Katulistiwa (109), dan Aljazair (108).
3.    Pencegahan Krisis dan Pemulihan Setelah Krisis
UNDP bekerja untuk mengurangi risiko bencana atau konflik bersenjata, dan memajukan pemulihan dini setelah krisis yang terjadi. UNDP bekerja melalui kantor-kantor negara untuk mendukung pemerintah daerah dalam penilaian kebutuhan, pengembangan kapasitas, koordinasi perencanaan, dan kebijakan dan standar pengaturan.
Contoh program-program pengurangan resiko UNDP meliputi upaya untuk mengendalikan proliferasi senjata ringan, strategi untuk mengurangi dampak bencana alam, dan program untuk mendorong penggunaan diplomasi dan mencegah kekerasan.
Pemulihan termasuk program-program senjata, demobilisasi dan reintegrasi dari mantan kombatan, demining usaha, program untuk reintegrate orang pengungsi, pemulihan pelayanan dasar, dan sistem keadilan transisional untuk memulihkan negara dari peperangan.
4.  Menangulangi Masalah Lingkungan dan Energi
Sebagai masyarakat miskin disproportionately dipengaruhi oleh kerusakan lingkungan dan kurangnya akses kebersihan, energi terjangkau layanan, UNDP berusaha untuk menangani masalah-masalah lingkungan hidup dalam rangka meningkatkan ke negara-negara berkembang untuk mengembangkan kemampuan secara berkelanjutan.
UNDP bekerja sama dengan negara-negara untuk memperkuat kapasitas mereka untuk menangani masalah-masalah lingkungan global dengan menyediakan nasihat kebijakan inovatif dan menghubungkan mitra lingkungan sensitif melalui proyek-proyek pembangunan yang membantu masyarakat miskin membangun mata pencaharian berkelanjutan.
1.   Melakukan Penangulangan HIV / AIDS
HIV / AIDS adalah masalah besar dalam masyarakat hari ini dan UNDP bekerja untuk membantu negara-negara mencegah penyebaran lebih lanjut dan mengurangi dampaknya. UNDP lingkungan berfokus pada strategi efektif air pemerintahan, akses terhadap layanan energi yang berkelanjutan, pengelolaan lahan yang berkelanjutan untuk memerangi desertification dan degradasi lahan, konservasi dan penggunaan berkelanjutan keanekaragaman hayati, dan kebijakan untuk mengendalikan emisi dari polusi dan merusak ozon depleting-benda.
Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang ke-20, ada beberapa berita yang menggembirakan. Laporan Epidemi AIDS Global yang baru dirilis tahun 2008 menunjukkan penurunan tingkat infeksi HIV di beberapa negara di seluruh dunia. Berita ini seharusnya mengobarkan harapan dan menyemangati kembali aksi-aksi kita. Tetapi, kita sepatutnya tidak berpuas diri karena laporan yang sama mencatat bahwa di beberapa negara lain tingkat infeksi masih meningkat.
Pada tahun 2007, perkiraan resmi jumlah penyandang HIV di Indonesia berkisar antara 169.000 hingga 216.000 orang. Kasus AIDS telah dilaporkan dari seluruh provinsi di Indonesia. Papua telah mencapai tingkat epidemi “umum”, karena penyakit tersebut telah menyebar luas melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Statistik menunjukkan bahwa 1.224 kasus ditemukan dengan prevalensi 67.55 dari 100.000 orang (lima belas kali lebih tinggi dari rata-rata kasus nasional sebanyak 4.27).
Tema Kampanye Hari AIDS Se-Dunia hari ini adalah “ Lead – Empower – Deliver” bertujuan untuk lebih fokus pada kebutuhan akan akses publik atas pencegahan HIV, pengobatan, perhatian dan dukungan pelayanan. Walaupun kita sudah membuat perkembangan yg substansial selama lebih dari 2 dekade ini dalam melawan stigma atas AIDS, kita harus terus berjuang sebelum kita dapat berkata dengan yakin bahwa orang yg terinfeksi HIV mendapatkan manfaat dari seluruh hak dan perlindungannya.
Bekerja bersama dengan badan-badan PBB sebagai sponsor atas program PBB gabungan untuk AIDS (UNAIDS), UNDP mempunyai tanggung jawab khusus untuk menjembatani hubungan antara HIV, kemiskinan, dan pembangunan, juga persamaan gender dan hak asasi manusia. UNDP berusaha untuk mencapai ini melalui beragam cara diseluruh dunia. Misalnya, penyebaran HIV disebabkan oleh pelanggaran hak asasi manusia dan diskriminasi terhadap perempuan, terhadap pria yang berhubungan seks dengan pria, terhadap para pengguna narkoba, dan pekerja seks komersial (PSK), UNDP membantu negara-negara dalam menjamin dan memperkuat hukum untuk melindungi hak-hak asasi mereka.
Sebagai tambahan, menyadari peran parlemen dalam menegakkan peraturan hukum/undang-undang baru dan menghapus prasangka lama, UNDP telah berkolaborasi dengan Parlemen dan Sekretariat UNAIDS untuk menghasilkan buku pegangan bagi parlemen sebagai panduan dalam merespon epidemi ini.
UNDP menyadari bahwa strategi pengurangan kemiskinan tidak akan lengkap tanpa menyinggung HIV; kehilangan orang tua dan penduduk produktif tidak hanya berimbas pada keluarga mereka, tetapi juga sekolah, pemerintah, pertanian dan setor-sektor sosial lain yang produktif. Bagi negara-negara yang terimbas, dampak AIDS bisa berakibat buruk bagi perekonomian nasional dan bisa mengurangi harapan hidup. Pengobatan yang mahal, absenteisme dan kematian, terkonsentrasi pada remaja berusia produktif, yang bisa berdampak langsung pada perekonomian sosial. Dalam menangani hal ini, UNDP  telah membantu 25 negara untuk mengintegrasikan respon terhadap AIDS sebagai strategi untuk mengurangi kemiskinan dan rencana pembangunan nasional.
“ Tetap bekerja untuk menghambat epidemi ini menjadi tujuan utama UNDP. Dengan kepemimpinan yang kuat, melalui pemberdayaan orang-orang yang hidup dengan HIV, dan melalui realisasi janji yang telah dibuat, masih ada harapan bahwa kita dapat berjuang untuk melawan AIDS.”
2.  Membentuk ICDL
UNDP adalah salah satu organisasi yang berinduk pada persatuan bangsa-bangsa (UN), yang bertugas untuk mengadvokasi pertukaran dan keterkaitan negara-negara anggota akan ilmu pengetahuan, pengalaman dan sumber-sumber untuk membantu masyarakatnya agar hidup lebih baik, kini organisasi ini ada hampir 166 negara, bekerja sama masing-masing negara untuk mengahadapi tantangan lokal maupun global.
Pada bidang informasi dan komunikasi (ICT), UNDP membantu Negara-negara anggota dengan menghadirkan pakar-pakar dan praktisi – praktisi dari segenap penjuru dunia untuk mengambangkan akses ICT dan memanfaatkan perkembangan secara maksimal, UNDP juga menjasi solusi ICT untuk mengefektifkan jaringan globalnya untuk mensupport program tersebut diatas, UNDP telah mempersyaratkan semua stafnya untuk memiliki kualifikasi ICDL, tahapan awal  ICDl telah diperkenalkan di 17 negara anggota dan akan terus dikembangkan sampai ke seluruh anggota yakni 166 negara diseluruh dunia. Center UNDP petama yang di akreditasi adalah UNDP Center Beijing Cina.
A.                              Tujuan
-Mewujudkan demokrasi dalam suatu negara.
-Penanggulangan kemiskinan.
-Membantu suatu negara untuk bangkit dari keterpurukan.
-Perluasan Energi dan Keseimbangan Lingkungan.
-Penanggulangan HIV/AIDS.

B.                              Anggota-Anggota Pendonor
Negara donor terbesar ialah Amerika Serikat, menyumbang $ 243 juta, diikuti oleh Britama Raya, yang menyumbang $ 233 juta kepada UNDIP. Jepang, Belanda, Norwegia dan Swedia “payung sebelum hujan” menyumbang lebih dari $ 100 juta. Sementara, Uni Eropa menyumbang lebih dari $921 juta ($ 226 juta berasal dari Komisi Eropa dan sisanya berasal dari negara-negara anggota Uni Eropa).
C.                             Keuangan UNDP
Total dana Operasional UNDP hingga tahun 2004 ialah sekitar $ 4 milliar (setara dengan sekitar Rp. 36.900.000.000.000 'Tiga puluh enam triliun sembilan ratus miliyar rupiah', jika 1$ = Rp. 9.225).

D.                             Negara yang Tergabung dalam UNDP

NO.
Negara

1

2

3

4

5

6

7

8

9
 Swis

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30
 Ceko

31

32

NO.
Negara

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50
 Kuba

51

52

53

54

55

56
 Oman

57

58

59

60

61

62

63

NO.
Negara

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82
 Peru

83

84

85

86

87

88

89

90
 Fiji

91

92

93

94

95

96
 Iran

97

98

99

100

101

102

103

104

105

NO.
Negara

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132
 Laos

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145







NO.
Negara

146
 Togo

147

148

149

150

151

152

153

155

155

156

157

158

159

160

161

NO.
Negara

162

163

164

165

166

167

168

169

170
 Chad

171

172

173

174
 Mali

175

176









E.                              Dampak Positif UNDP  Bagi Indonesia dan Negara-negara Lain
ë Dampak positif  UNDP bagi Indonesia diantaranya adalah :
-UNDP membantu Indonesia untuk mengatasi masalah HIV/AIDS yang saat ini sedang menjadi masalah utama di Indonesia selain membantu dalam hal pengobatan dan pengembalian kepercayaan diri UNDP juga membantu Indonesia dalam hal sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga diri dari penyakit HIV/AIDS yang membahayakan.
-UNDP di Indonesia juga membantu dalam masalah kemiskinan yang juga merupakan masalah utama yang perlu diprioritaskan oleh pemerintah.Dalam hal ini UNDP membantu untuk menciptakan lapangan kerja dan penyuluhan agar masyarakat Indonesia dapat berwiraswasta.
-UNDP di Indonesia juga membantu dalam masalah lingkungan,UNDP membantu mengurangi polusi-polusi udara dan membantu untuk mereboisasi lingkungan-lingkungan yang mengalami kerusakan baik ringan maupun berat.
-UNDP di Indonesia juga membantu dalam masalah keterpurukan politik, ekonomi, sosial budaya dan ketidakberhasilan pendidikan nasional yang mengakibatkan biaya pendidikan di Indonesia terlalu mahal untuk kemampuan ekonomi masyarakat.

ë Dampak positif UNDP bagi negara lain diantaranya adalah :
-UNDP membantu menangani masalah pemanasan global yang menyebabkan meluasnya penyakit malaria dan gangguan pernafasan seperti astma atau bengek.
-UNDP membantu meningkatkan tiga unsur utama pembangunan manusia, yaitu harapan hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), kesejahteraan ekonomi (standard of living) di negara-negara yang mengalami masalah pembangunan manusia. Yaitu dengan cara : a) Mempromosikan pemanfaatan dari modal utama yang dimiliki kaum miskin secara produktif, yaitu tenaga kerja mereka., b) Memberikan pelayanan sosial dasar secara merata, adil dan sangat terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
-UNDP menanggulangi krisis yang menghantam perekonomian negara – negara yang maju dan berkembang.

F.                               Dampak Negatif UNDP Bagi Indonesia

Sebetulnya jika kita mencari dampak negative UNDP bagi Indonesia sepertinya itu sangat sulit karena UNDP di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membantu Indonesia untuk mengatasi bahkan menyelesaikan masalah utama di Indonesia seperti masalah HIV/AIDS,masalah kemiskinan,dan masalah lingkungan hidup. UNDP bekerja di Indonesia bukan hanya beranggotakan orang-orang luar negeri saja malahan UNDP di Indonesia mayoritas anggotanya adalah orang-orang asli Indonesia yang mengabdi untuk meningkatkan derajat bangsa Indonesia ke tingkat yang lebih baik di mata dunia Internasional. Jadi dampak negative UNDP di Indonesia sangat sedikit sekali malahan dapat dibilang UNDP tidak membawa dampak yang negatif  bagi negara Indonesia.
 

6 komentar:

  1. gimana ni caranya agar LSM yang sy pimpin bisa direkrut didalam program UNDP???? bls

    BalasHapus
  2. rara adjha : you can copy and paste in word :)
    ahmad amiruddin : kalau saran dari saya, lebih ditekankan pada visi dan misi yang ada. kedepankan masyarakat dahulu, jikalau masyarakat udah mendapatkan manfaatnya, secara tidak langsung LSM saudara akan dilirik oleh UNDP. tonjolkan kualitas dan kinerja staff dan karyawan dalam LSM saudara.terima kasih

    BalasHapus
  3. Kebijalan general UNDP itu apa ya kak, tolong dibalas. Terimakasih

    BalasHapus